
Swaragapura.com
Remaja merupakan garda depan dalam upaya pencegahan terlahir stunting , oleh sebab itu , BKKBN melalui program Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting (INI GENTING) menargetkan 500 ribu remaja Jawa Barat (Jabar) bisa menjadi konselor sebaya untuk pencegahan lahirnya stunting baru. Hal tersebut diungkapkan Deputi KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Agustina saat Workshop Edukasi Gizi yang diikuti 500 ribu peserta di Kabupaten Karawang Jawa Barat, Rabu (29/3/2023).
Jabar lanjut Eni, menjadi harapan besar nasional dalam upaya penurunan angka stunting, untuk itu BKKBN ditugaskan mengedukasi hampir 500 ribu untuk menjadi agen konselor sebaya dilingkungannya masing masing. “Para remaja diharapkan bisa mengerti usia terbaik perkawinan sehingga akan melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting,“ ujarnya.
“Untuk mewujudkan hal itu BKKBN Jabar fokus melakukan pembekalan remaja kepada para workshop kepada remaja konselor sebaya,” tambah Eni.
Selain itu, remaja putri juga digembleng untuk bisa memahami pentingnya mencegah anemi pasalnya kondisi anemia menjadi salah satu factor pemicu terjadinya kasus stunting baru. “Melalui mereka, kita tidak harus melakukan sosialisasi (mengumpulkan masa) karena mereka bisa melakukannya disela-sela kegiatan remajanya seperti saat sekolah, dikampus atau dalam moment buka besama,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Pelaksana Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Dadi Ahmad Roswandi mengatakan jumlah remaja di Jabar saat ini mencapai 12 juta jiwa, atau sekitar 25 persen dari populasi di Jabar. Menurutnya Duta Genre di 27 Kota/Kabupaten se Jabar, memiliki tugas besar mejadi agen perubahan khususnya membantu pemerintah menurunkan angka stunting di jabar. “Stunting di Jabar masih tinggi, meskipun sudah turun 4 poin, tapi masih ada 1,6 juta keluarga beresiko stunting,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, remaja sangat berperan penting melakukan edukasi agar tidak lahir stunting baru,“ pungkas Dadi (SG.W-002)