Sekdis Kesehatan: . Di Kota Tasikmalaya penyakit penyerta bagi anak stunting paling banyak penyakit TBC
Swaragapura.com
jumlah kasusu anak stunting di Kota Tasikmalaya menurun menjadi 12,22 perse atau 5395 anak dari 14,58 persen. Penurunan tersebut sangat dipengaruhi oleh program one ASN one stunting dan orang tua asuh dari intervensi 1730 berdasarkan data 797 anak dalam kondisi normal secara usia dan tinggi badan
Hal tersebut diungkapkan Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih usai menjadi nara sumber di acara rembuk stunting tingkat kecamatan di Gedung Dalih Prawesti Kota Tasikmalaya. Senin (22/5)
Selain program one ASN one stunting dan orang tua asuh, penurunan jumlah anak stunting juga berkat kerjasama dan bergerak bersama sama serta intervensi spesifik dan sensitive antara pemerintah dan semua elemen masyarakat
“ Semoga gerakan bersama sama menurunkan stunting terus bejalan, yang penting tidak boleh anak penderita stunting baru dan kalaupun ada harus segera di intervensi” ujar Suryaningsih
Ia menuturkan penderita stunting di pengaruhi oleh 4 faktor yaitu pola asuh, sosial ekonomi, lingkungan dan status gizi anak. Menurut Suryaningsih berdasarkan intervensi spesifik dan sensitive bahwa peran Dinas Kesehatan dalam penanganan stunting 30 persen dan 70 peran OPD dan lembaga terkait diantaranya Dinas KB, kemenag dan Balai POM
“ Peran Dinas Kesehatan dalam upaya menurunkan stunting 30 persen sedangkan 70 peran OPD dan lembaga lain” kata Suryaningsih
“ Artinya yang dominan untuk menurunkan stunting adalah yang 70 persen namun demikian pada waktu menjalankan progam kita bergerak bersama sama atau tidak ada istilah dominan atau tidak”tambahnya
Dinas kesehatan mempunyai indicator dan instrument instrument untuk menentukan anak stunting atau tidak seperti cara pengukuran dan intervensi pada anak yang dinyatakan stunting. Menurut Suryaningsih yang menyatakan anak stunting atau tidak oleh tenaga kesehatan , untuk di Puskesmas ada dokter umum
“ Bila tenaga kesehatan menyatakan stunting dan mempunyai penyakit penyerta maka harus direkomendasikan untuk diperiksa oleh dokter specialis. Dan di Kota Tasikmalaya penyakit penyerta bagi anak stunting paling banyak penyakit TBC” tegasnya
Suryaningsih beharap agar masyarakat bisa memaksimalkan kesehatan dilingkungan seperti PHBS, selalu memeriksakan kesehatan anaknya ke Pukesmas, dan ibu hamil agar selalu datang ke Posyandu minimal 6 kali
“ Untuk hidup sehat selain menyarankan makan yang bergizi juga untuk selalu memeriksakan kesehatan ke Puskesmas atau ke Posyandu” pungkanya (SG-W.002)