Gubernur Jabar : “PNS Jabar Harus Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting”
(121 Views) Februari 14, 2023 11:09 pm | Published by kaseprudi | No comment
Swaragapura.com
Peningkatan kesejahteraan ibu hami, bayi dan balita serta peningkatan senergitas dan kolaborasi antar lembaga terkait guna mencapai target program Bangga Kencana khususnya dalam penurunan angka stunting. Hal tersebut menjadi bahasan utama dalam rapat kerja daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana yang dilaksanakan di hotel Holyday Inn Kota Bandung, Selasa (14/2).
Rakerda tersebut dihadiri diantaranya perwakilan Pemprov Jabar, BKKBN, Dinas Kesehatan dan berbagai stakeholder. Rakerda diisi dengan diskusi dan persentase terkait upaya serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Jabar serta mendorong tewujudnya Jabar juara lahir dan batin.
Gubenur Jabar Ridwan Kamil menekankan bahwa stunting merupakan masalah bersama, untuk itu isu stunting harus diurus oleh semua OPD. Menurutnya satu PNS jadi bapak asuh anak stunting sehingga 800.000 anak stunting akan diurus oleh 800.000 PNS. “Untuk menjadikan negara Indonesia menjadi Negara maju dan Adidaya, di tahun 2045 kualitas SDM menjadi hal yang sangat penting,” tegasnya.
“selain itu juga ada 3 syarat yang harus di penuhi, 1 Demokrasi harus damai dan kondusif, 2 ekonomi digital harus di kuasai dan 3 tidak boleh ada stunting” tambah Kang Emil panggilan akrab Ridwan Kamil
Sementara itu kepala perwakilan BKKBN Jabar Wahidin mengatakan pelaksanaan Rakerda bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2022 serta menyusun perencanaan dan membahas kebijakan dan strategi operasional pelaksanaan tahun 2023
Dan tak kalah pentingnya lagi lanjut Wahidin, sebagai forum konsolidasi dan penguatan komitmen bersama seluruh pihak dan stakeholder dalam pelaksanaan program Bangga Kencana di Jabar tahun 2023 guna mewujudkan agenda pembangunan yang tertuang dalam dokumen RPJMN 2020 2024
“ BKKBN telah berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk Jabar menjadi 1,34 dan capaian pola kelahiran total atau total fertility rate (TFR) mencapai 2,11 dan kelahiran kelompok umur usia 15-19 tahun turun menjadi 24,46/1000 kelahiran (long form sensus penduduk tahun 2020 yang diliris BPS,” tuturnya.
Deputi KB dr Eni Gustina yang mewakili kepala BKKBN mengapreasiasi Provinsi Jawa Barat yang telah berhasil menurunkan sebesar 4,7 persen. Menurutnya penurunan tersebut merupakan penurunan angka stunting terbesar se-Indonesia. “untuk tahun 2023 diharapkan bisa menurut sebanyak 2 kali lipat yaitu 8,6 pesen,” katanya.
“Dan hampir semua desa di Jabar ada satu pasangan Generasi Berencana (GenRe) sehingga anak GenRe ini akan menjadi agent of change menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ujarnya.
Rakerda menyepakati untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak serta melaksanakan kolaborasi dalam pengembangan program dan kegiatan serta ada upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Jabar. (SG.W-002)
No comment for Gubernur Jabar : “PNS Jabar Harus Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting”